Secara mengejutkan PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin memecat Alfred Riedl dari kepelatihan tim nasional Indonesia. Riedl pun mempertanyakan keputusan tersebut kepada PSSI.
Keputusan pemecatan Riedl itu disampaikan langsung oleh ketua umum PSSI yang baru, Djohar Arifin Husin pada jumpa pers di PSSI. Menurut Arifin Husin, Riedl dipecat dikarenakan kontraknya yang tidak jelas.
Keputusan PSSI di bawah kepemimpinan Arifin Husin itu kemudian mengundang tanda tanya dari pihak Riedl. Ia tak mempermasalahkan keputusan PSSI yang memecatnya. Tapi yang dipertanyakannya adalah alasan PSSI memecatnya, yaitu kontraknya yang dianggap tidak jelas.
Bagi Riedl ini adalah Sport political decision (keputusan politik dalam olahraga). Sekarang partai biru masuk di PSSI dan partai kuning keluar. Sedangkan saya dianggap bekerja untuk kelompok kuning, dan semua kelompok kuning keluar. Itu sebabnya Riedl mengatakan ini sebagai sports political decision. Hal seperti ini tidak pernah terjadi di Eropa. Sebab meskipun terjadi pergantian pengurus dan pelatih tidak ada masalah.
Sebagai pengganti Riedl, PSSI menunjuk Wim Rijsbergen sebagai pelatih baru tim garuda, Sebelumnya Rijsbergen merupakan pelatih PSM Makassar yang bermain di Liga Primer Indonesia. Ia juga tercatat sebagai mantan pemain internasional Belanda dan pernah tampil di Piala Dunia 1974 dan 1978. Ia juga pernah menjadi asisten Leo Beenhakker di Piala dunia 2006, dan menukangi Timnas Trinidad & Tobago di tahun 2007.
Riedl kini akan mempertanyakan kepada PSSI apa alasan yang tepat atas pemecatan yang dilakukan PSSI terhadap dirinya.
Apakah alasan yang sebenarnya dari PSSI tentang pemecatan pria asal Austria yaitu Alfred Riedl sebagai pelatih Timnas? Untuk yang suka membaca berita tentang sepakbola dan yang suka mencari Agen Betting dapatlangsung bergabung bersama kami di www.channelbola.com